“Doorrr…. Dooorrrr….!! Dorrrrr….!!” suara tembakan membangunkan dua
orang gadis cantik yang tengah tertidur pulas di atas sebuah ranjang
yang empuk.
Mihiro dan Ayaka tersenyum lembut, sinar matahari pagi yang merambas
dari balik kaca jendela menyinari tubuh molek yang tengah merangkak
turun dari atas ranjang.
“Selamat pagi Tuan Ahmed….” Ayaka Komatsu dan Mihiro Taniguchi tersenyum manis sambil menyapa Ahmed
Mereka berdua melepaskan pakaian yang betuknya mirip seperti kimono
tipis, kemudian berdiri tanpa busana di hadapan si Arab. Ahmed
tersenyum, kini ia memiliki dua orang budak seks yang cantik dan
penurut, berkulit putih mulus tanpa cela.
“Selamat pagi Mihiro, selamat pagi Ayaka.., eh iya Ayaka…bagaimana dengan tugas yang aku berikan?? sukses??”
“Sukses Tuan.., ”
Kedua gadis cantik itu bergelayutan dengan manja ditangan kanan dan
tangan kiri si Arab yang terkekeh – kekeh senang ketika Ayaka dan Mihiro
menciuminya sambil menggerayangi sesuatu yang menggembung di
selangkangannya.
“Bagus…bagussss…Hemm?? tapi di mana dia sekarang, aku tidak melihatnya….”
“Tuan sudah sarapan pagi… ?? “ Mihiro bertanya pada Ahmed.
“Belum…, “
“Nahhhhh, kami sudah menyiapkan sarapan pagi special untuk Tuan”
Ayaka melepaskan pakaian Ahmed, Mihiro membantu Ayaka, kedua gadis
cantik itu melepaskan pakaian Ahmed hingga si Arab kini polos tanpa
selembar benangpun menutupi tubuhnya yang rusak menjijikkan.
“Tuan…hari ini kita sarapan pagi di kebun…saya dan Mihiro sudah
menyiapkan sarapan pagi special untuk tuan, tapi sebelumnya tuan harus
tutup mata dulu yachhh” dengan genit Ayaka membalut mata Ahmed,
sementara Mihiro mengelus selangkangan Ahmed, tawa merdu Ayaka dan
Mihiro diselingi oleh suara tawa Ahmed yang serak dan berat, dengan
hati-hati Ayaka dan Mihiro memapah si Arab menuju ke sebuah kebun yang
tertata dengan rapi. Ada sebuah meja besar panjang di kebun itu,
beberapa orang koki Arab tengah sibuk menghias sesuatu yang indah.
“Prokk.. Prokkkk…”
Ayaka bertepuk tangan sebanyak dua kali, tidak lama kemudian para
koki Arab itu mengundurkan diri sambil melirikkan mata mereka dengan
nakal merayapi tubuh Ayaka dan Mihiro yang molek tanpa busana, tanpa
mempedulikan tatapan-tatapan nakal para koki Arab, Mihiro melepaskan
secarik kain sutra yang membalut mata Ahmed, mata Ahmed membelak seperti
hendak melompat keluar, bibirnya yang sumbing ternganga sementara
sebatang benda di selangkangannya terangguk-angguk mengeras.
“WHUAAAHHHHH….!!!” Ahmed berseru keras, kedua matanya melotot, Ayaka
dan Mihiro segera mengocok-ngocok batang penisnya, sementara mata Ahmed
menatap keindahan di atas sebuah meja besar. Sinar mentari pagi mengelus
sesuatu yang tergolek indah di atas meja besar itu.
********************************
Beberapa hari sebelumnya….
Seorang gadis meraih telepon genggamnya yang berbunyi, kedua matanya
yang terpejam membeliak ketika mendengar suara sapaan dari seberang
sana.
“Hallo… Keiko….”
“Astaga Ayaka…!! Kamu berada di mana ?? semua orang sibuk mencarimu,”
Keiko terkejut setengah mati, serentetan pertanyaan disuguhkan olehnya
kepada Ayaka Komatsu.
“Keiko… Tolong jemput aku donggg, sepertinya aku kemalaman nihh”
“Bukan kemalaman lagi…!! Ini sudah jam 02.00 dini hari, kamu berada
di mana? emmhhh….” Keiko duduk di atas ranjang, tubuhnya menggeliat
berusaha mengusir rasa kantuk dan rasa malas. Keiko mengangguk – angguk,
kemudian beranjak dari atas ranjang empuknya untuk menjemput Ayaka,
tidak berapa lama sebuah mobil meluncur dari halaman rumahnya.
“Mmmmmmhhh…Hasan, Halim, Keiko kini sedang menuju ke…*****, kalian
tahu apa yang harus kalian lakukan bukan??” Ayaka menggeliat kemudian
mendorong kepala Hasan dan Halim yang tengah berebutan menyusu di
payudaranya.
“K-kami tahu Nona Ayaka, kami tahu…uhh, saya telah menghubungi agen kita di Jepang“ Hasan berusaha mengendalikan dirinya
“Nona, lain kali kami boleh menyentuh Nona lagi kan??” Halim seakan
enggan melepaskan tubuh Ayaka yang tersenyum sambil menggeliat indah
berusaha melepaskan diri dari pelukan Halim. Setelah mengerlingkan
matanya dengan nakal, Ayaka melenggok meninggalkan Hasan dan Halim yang
berkali-kali menelan ludah menyaksikan kemolekan tubuhnya yang melangkah
menjauh.
********************************
Back to Ahmed
“Walahh, kalau ada yang ini mah nggak usah sarapan dulu, pelayann!! Bereskan semua hidangan di atas meja!!!”
beberapa orang pelayan langsung datang melaksanakan titah Ahmed
sementara mata si Arab merayapi kemolekan dan kemulusan tubuh seorang
gadis cantik berambut panjang, ia terbaring tak sadarkan diri di sebuah
meja panjang besar nan mewah, kedua kakinya terikat mengangkang lebar,
sementara kedua tangannya menyatu terikat ke atas. Posisi gadis itu
mirip seperti huruf “Y”, suara gelak tawa Ahmed dan tawa merdu Ayaka dan
Mihiro, mengusik kesadaran Keiko Kitagawa ketika si Arab mengejar sosok
Ayaka dan Mihiro yang berlari menghindar. Keiko memincingkan matanya
berusaha mengenali sesosok tubuh yang berlari mengitari meja, suara
itu?? Oh, tubuh itu ?? ahhhhh….?? itu Ayaka….Komatsu!!
“Ehhhh ??? Aa.-Ayaka toloongg…Ahhhh!!!”
Keiko berseru terkejut menyadari dirinya terikat tanpa daya, ia
meminta tolong pada Ayaka yang tengah berlari mengelilingi meja, ia
terkejut ketika sesosok tubuh lewat di samping tubuhnya yang terikat,
OHHH..!!APA ITU?? MANUSIAKAH itu ??, tubuh Keiko merinding dingin.
“Awwwwwwwww……!!” Keiko menjerit ketakutan sambil menutup mata dan
memalingkan wajahnya kearah lain ketika Ahmed menolehkan wajahnya ke
arah gadis itu, ia terkejut setengah mati, seraut wajah rusak mengerikan
tersenyum menatap dirinya, sementara Mihiro menangkap dan memeluk tubuh
Ahmed dari arah belakang.
“Ehhh Keiko, dah sadar ya…”
Ayaka membalikkan tubuhnya, kemudian menghampiri Keiko yang tengah
meronta-ronta, Ayaka bertumpu menungging di sisi meja, sementara Ahmed
menyelipkan penisnya kebelahan pantat Ayaka. Si Arab sibuk
mengulek-ngulekkan batang penisnya pada belahan pantat Ayaka.
“Ayaka…?? Di mana ini ?? Ohh makhluk apa itu??“
“MAKHLUKKKKK ?? GRRRRRHHHH…..!!” Ahmed menggeram sambil menyerigai,
ia mendekatkan wajahnya pada wajah Keiko, lidahnya terjulur keluar
menjilat rahang gadis itu.
“Ii-ihhh….”
Keiko merasa jijik ketika lidah Ahmed yang basah menjilat rahangnya
kemudian dengan rakus Ahmed menciumi wajahnya. Jilatan Ahmed meluncur
turun ke arah leher Keiko kemudian kembali merayap naik dengan perlahan
kearah rahang kanan lalu tiba-tiba menggigit leher kanan gadis cantik
itu dengan agak kuat hingga meninggalkan bekas gigitan,
“Ha HA HA HA HA…” Ahmed tertawa menyaksikan mimik wajah Keiko Kitagawa yang kesakitan bercampur , jijik dan marah.
“LEPASKAN AKU KEPARATT….!!!!”
“Tenang saja Keiko, Tuan Ahmed akan memperlakukanmu dengan
baik…hmmmm, wajah yang cantik , ditunjang dengan tubuh yang seksi, hi
hi hi…, Tuan Ahmed pasti akan melayanimu dengan baik” Mihiro tersenyum
nakal sambil mengelus puncak payudara gadis itu,
Ahmed mengelus rambut Mihiro kemudian ia menggeluti tubuhnya dari
belakang. Ayaka memeluk Ahmed sambil menggesek-gesekkan buah susunya
pada punggung pria itu. Keiko tertegun menatap Ayaka dan Mihiro, ia
tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, kelakuan Ayaka dan Mihiro
berubah drastis, mereka berdua dengan sukarela menjadi mainan Ahmed dan
menyebut makhluk mengerikan itu sebagai TUAN ??
“Ayakaa…!! Kau gilaaa…, gila….!!SADAR AYAKA..!!!Heiii…!! Jangan
sentuh aku…!!dasar sinting….!!!ahhhh, HEIII….!!“ Keiko menjerit berusaha
menyadarkan Ayaka, ia berteriak marah ketika jemari Mihiro mengusap
selangkangannya, dengan genit Mihiro kembali mencolek selangkangannya
dan mengusap bulu-bulu halus yang tubuh di sekitar vaginanya, kemudian
dengan bernafsu ia mengendus-ngendus vagina Keiko.
“Aduh, Keiko marah ya?? habis Mihiro nakal sihhhh main colek
sembarangan, sini Mihiro sayang…, colek punyaku saja he he he“ Ayaka
memeluk Mihiro dari belakang
Dengan gerakan yang indah Mihiro membalikkan tubuhnya menghadap Ayaka
Komatsu, kedua gadis cantik itu saling berpelukan dan berciuman dengan
mesra. Tangan Mihiro merayap ke bawah mengusap dan mencolek-colek
selangkangan Ayaka yang berdiri sambil mengangkangkan kedua kakinya.
Keiko merinding mendengar suara desah Ayaka dan Mihiro yang semakin
menggebu, bahkan kedua gadis cantik itu bergantian menundukkan kepala,
saling melumat payudara lawannya.
“Astaga..!!Ayaka….??!!,Ohhhh… Apa yang telah terjadi denganmu…..” Keiko membatin dalam hati.
“Keparat…!! JANGAN KURANG AJAR KAU MONSTERR!! Dasar Makhluk
CACATTT!!” kembali terdengar jerit marah Keiko ketika si Arab mengusap
induk payudaranya sebelah atas kemudian dengan santai jemari Ahmed
merayapi belahan payudaranya.
Wajah Ahmed membesi, bibirnya yang sumbing tersenyum sinis,
diremasnya kuat-kuat payudara Keiko hingga gadis itu mengaduh kesakitan,
dasar otak setengah miring, Ahmed tertawa terbahak-bahak, jari
telunjuknya merayap turun kemudian mengetuk-ngetuk bibir vagina Keiko.
Si Arab tertawa sambil memperhatikan mimik wajah Keiko saat jari
telunjuk terayun-ayun perlahan, mengelusi belahan vaginanya kemudian
mematuk, mengetuki belahan vagina Keiko.
“Helloooo, Tok… Tokkk Tokkk, anybody home..??wuihhh…!! Wheiiittt,
memeknya banjir….Enak yaaaaa, dielusssssss…., dijilatttttt…..?? ,
DIJILATTT…?? Mau ya memeknya kujilatttt…!!HA HA HA HA HA” Ahmed tertawa
dengan suara yang serak dan keras kemudian kepalanya menungkik cepat ke
arah selangkangan Keiko,
Lidah Ahmed terjulur keluar, terayun-ayun menjilati selangkangan
Keiko yang terkangkang terikat tanpa daya, gadis cantik itu berteriak
marah mendapat perlakuan mesum Ahmed yang semena-mena. Mata Si Arab
mendelik, mulutnya berdecak-decak, mengecap lelehan-lelehan lendir
vagina Keiko. Tangan Ahmed gemetar meraba kehalusan paha gadis itu yang
jenjang.
“BLAHH, BLLA.HHhhh B.LA.LAA BLAAAAA…..BB!!Muachhh…!! Muachhhhh…!!
rrrhhh, Muachhh, Cupphhh, Muachhh…!!BUfffhhh.. Blabbbhh…,
Blaaabbhhhhh….!!” sambil menceracau tidak karuan dengan liar dan ganas
Ahmed mengecupi selangkangan Keiko
Gadis cantik itu menggigit bibirnya untuk menahan desahan yang hampir
keluar, kecupan dan jilatan-jilatan lidah Ahmed yang begitu taktis di
wilayah tubuhnya yang terintim ternyata tidak mampu untuk meredam
kemarahan Keiko yang memaki dengan kasar.
“Nah, bagaimana Nona Keiko ?? enak bukan ?? kebetulan saya lagi cari
jodoh nich, saya masih single, belum pernah melahirkan, baik hati,
penyayang, maukah Nona menjadi pendamping hidup saya??“
“Keparat!! Siapa yang sudi!! Lepaskan akuu…!!LEPASKANN…!!”
“Bolehh, tapi setelah dilepaskan, Nona janji menjadi kekasih saya,
bagaimana??” dengan muka temboknya yang khas, Ahmed mengajukan
tawarannya, Keiko berpikir dengan cepat, ia mendapatkan sebuah ide untuk
meloloskan diri, sambil berusaha tersenyum semanis mungkin ia
mengangguk.
“Ha Ha Ha, aku mendapatkan seorang kekasih lagi, sebentar ya sayang,
duh kasihan, pegal yahhh??“ sambil menggerayangi lekuk liku tubuh Keiko ,
Ahmed melepaskan ikatan di tangan dan kaki gadis itu kemudian si Arab
meraih tubuh Keiko yang bergidik jijik ketika Ahmed memeluk dirinya.,
Keiko menahan kepala Ahmed yang hendak mencaplok puncak payudaranya.,
mulut Ahmed ternganga lebar siap mengenyot buah susu gadis cantik itu
yang ranum.
“Jangan Tuan,,,Jangannn,, Maluuu….”
“Eh ?? malu ?? Malu sama siapa ?? “
“Emmmm, Malu sama.”
Keiko mengerlingkan ekor matanya kearah Ayaka dan Mihiro juga pada
para serdadu Arab yang tengah berjaga sambil menonton pertunjukan panas
yang aduhai, sesuatu menggembung di bagian selangkangan para serdadu
yang rata-rata berwajah beringas.
“Ohhh, begitu, Ayaka Mihiro….aku mempersilahkan kalian bedua untuk berjalan-jalan di kota dengan ditemani oleh para serdaduku,”
Mihiro tertawa kecil, sementara para serdadu berwajah beringas
merayapi kemolekan tubuh Ayaka dan Mihiro sambil harap-harap cemas,
berharap menjadi pelampiasan nafsu mereka. Ahmed tersenyum sambil
kembali memeluk tubuh Keiko. Gadis itu berusaha menyembunyikan rasa
jijik ketika bibir sumbing ahmed melumati bibirnya dengan rakus,
sementara Ayaka dan Mihiro menjauh sambil bergandengan tangan, kedua
gadis cantik itu diiringi para serdadu Arab berwajah beringas yang
semakin horny mencium aroma tubuh keduanya di udara.
“Awhh…sebentar Tuann…, sebehhmmm… mmhhhh, Tunggu., hemmm mmhhhphhhh….!! Ah-ahh.. Tuannn,, sebentarrrrrhhhmmmhh…!!”
Tubuh Keiko meronta dalam belitan si Arab, bibir Ahmed yang sumbing
memangut dan melumat bibirnya. Gadis cantik itu semakin resah ketika
cumbuan si Arab mulai menggeluti batang lehernya, cumbuan liar Ahmed
merambat turun hingga Keiko kelabakan menahan nafsu Ahmed yang
menggebu-gebu, Keiko buru-buru menepiskan tangan Ahmed yang
menggerayangi payudaranya..
“Jangan disini tuan, panasss, “ Keiko menuntun Ahmed ke arah pohon
rindang di dekat benteng tembok yang mengelilingi istana si Arab, tembok
kokoh itu tidak terlalu tinggi, mungkin sekitar 2 meteran.
“Tuan jangan nakal donggg…” Keiko menahan wajah si Arab yang menungkik hendak melahap kembali payudaranya.
“Waduhhh, Keiko…manissss, abang dah pengen nihhh, mau dong ah..”
Ahmed merajuk dengan manja sambil berusaha memeluk Keiko yang berkelit
hingga terlolos dari pelukannya. (Red : Huhhh ?? ABANGGGG ?!! wah ,
harus diadakan tes DNA nih, arab ato “ARAB” )
“Sini Tuannnn, sini …..ayo sini…”
“He he he he he.., ayo dooonnnggg…manis , ci-attttttt….!!”
Ahmed mendekati Keiko yang tengah bersandar pada dinding tembok yang
kokoh itu,setelah memasang kuda-kuda, Ahmed menggeram keras kemudian
melompat menerkam tubuh Keiko dengan nafsu yang membara.
“Hiiiihh….!!!”tiba-tiba Keiko bergerak dengan cerdik.
“EKHH…!!!JEDUGGGGG…………!!!NGUA-HAAH..!!.JEDUKK DUKKK… DUKKKK… JEDUKKKK”
Rupanya Keiko meloloskan diri ke samping kemudian di saat yang
besamaan tangannya menjambak rambut Ahmed dan menghantamkan kepalanya ke
arah tembok berkali-kali hingga akhirnya Ahmed terkapar tanpa daya,
mata Ahmed masih berkedip-kedip seakan-akan tidak percaya dengan
kenyataan pahit yang dialaminya, dengan gemas Keiko menendang wajah
Ahmed yang tengah mengerang, ditariknya pinggul Ahmed agar menungging,
dengan sebuah ketimun disodoknya liang anus si Arab.
“JROSSHHHHHHH…..!!!”
“NGUUUHHHHH……!! “ Ahmed melenguh keras seperti seekor sapi yang
tengah beranak kemudian kelojotan tak sadarkan diri dengan sebatang
ketimun menancap dianusnya.
“Dasar, kunyuk cacat!! Hihh…, Bukk…bukk”
Berkali-kali Keiko menendangi tubuh Ahmed. Setelah puas ia
mengendap-ngendap Keiko mendekati sebuah pos,hmm, hanya ada seorang
prajurit Arab yang tengah berjaga, akhirnya setelah menguatkan diri
dengan menahan rasa malu Keiko mendekati prajurit Arab bertubuh tegap
itu. Gadis cantik itu memberanikan dirinya untuk menarik perhatian sang
prajurit.
“Haiii….,Psstttt…Pssstttthh”
Keiko memberikan isyarat kepada prajurit yang tengah berjaga itu.
Jari telunjuknya menempel di ujung bibirnya yang meruncing, tubuhnya
menggeliat indah berusaha untuk memancing mangsa di hadapannya..
“HAHHH….?? Ceglukkk….!! BOOOMM!!”
Nafsu sang prajurit meledak sampai ke ubun-ubun. Ketika seorang gadis
berwajah jelita menghampirinya dalam keadaan telanjang bulat, penis
sang prajurit langsung mengeras siap untuk membantai lawannya. Bola
matanya berputar-putar dengan liar, lelaki mana yang tak tergiur oleh
kecantikan dan kemolekan tubuh Keiko Kitagawa.
“Uh-oh, Gilaa…!!Auhhhhh…”
Bagaikan seekor harimau lapar, tiba-tiba sang prajurit menggeram
sambil menerkam tubuh molek gadis itu. Keiko membatin sambil menahan
jeritannya ketika tiba-tiba sang prajurit menerkamnya, mau tak mau Keiko
termegap ketika prajurit itu menggeluti dirinya, berkali-kali wajah
sang prajurit menyelip di sela-sela lehernya yang jenjang..
“Calm down, tiger.., what is your name ??”
“Ali…!!”
“Fuck me…,Aliii……, just fuck me..!!”
“Noo…!!”
Sang prajurit menjawab dengan tegas setelah hilaf untuk sesaat sang
prajurit mencoba untuk bertahan antara tugas dan kesenangan, gairah dan
ketegaran, nafsu dan prinsip hidup, namun sesuatu divselangkangannya
berontak dengan liar, hanya membutuhkan sedikit sentuhan saja untuk
menjatuhkan prinsip sang prajurit yang sudah miring 90 derajat.
—–
“No…”
“Yes…”
“NOOOO….!!!”Suara No berteriak keras
“YESSSSSS…..!!!”Suara yes berteriak lebih keras lagi.
“NOOOO OR YESSSSS….???”
“YESSSSSS OR NOOOOOO ???”
“NOO And YESSS…..AJA DEHH….”
“Kalau Noo ya NOOOOO, Kalau Yes Ya YESSSSS….”
Begitulah prinsip vs nafsu yang bercampur baur, berperang dengan sengit di benak sang prajurit yang semakin horny.
—–
Keiko tersenyum sambil mengalungkan kedua tangannya, bergelung
keleher sang prajurit kemudian sambil berjingjit ia menarik leher sang
prajurit, bibirnya merekah meraih bibir Ali, bibir sang prajurit yang
balas melumat bibir gadis cantik itu, begitu rakus dan beringas,
sementara kedua tangannya bergerak liar menggerayangi kemolekan tubuh
gadis cantik itu, tubuh Keiko yang molek mungil tampak serasi dengan
tubuh sang prajurit yang tinggi kekar.
“Hsh-hshhhhh.., ah-aahh…., ohh mmmm-ahh”
Keiko kegelian ketika wajah sang prajurit terbenam di dadanya.
Setelah menghisap-hisap payudara Keiko, dengan nafsu sang prajurit
membuka pakaiannya, “cegluk” , kini giliran Keiko yang menelan ludah
ketika sang prajurit meloloskan pakaian terakhirnya, sebatang penis yang
besar panjang mengacung bagaikan sebuah meriam yang siap untuk
meluluh-lantakkan tubuh Keiko yang molek, mulus tanpa cela. Dengan cepat
keiko menyusun sebuah siasat, ia mencoba untuk menekan bahu sang
prajurit agar mau berlutut di hadapannya.
“No-nooo, He he he, “
Sang prajurit menolak keinginan Keiko.
“Uh, But? Waa-it, Whoaa ?? !! “
Keiko terpaksa berlutut ketika tangan sang prajurit menekan bahunya
agar berlutut dihadapan meriam besar itu. Mata Keiko Kitagawa melotot
menatap sebatang penis besar dihadapan wajahnya, ia terpaksa memegang
meriam besar di selangkangan sang prajurit yang menyodorkan batang
besarnya ke wajahnya. Mau tak mau Keiko gemetaran panas dingin ketika
ia menggengam batang kemaluan sang prajurit yang besar.
“Wait, Wait… I…”
“SUCK IT….!!”Ali membentak dengan wajah beringas.
Dengan terpaksa Keiko membuka mulutnya, sang prajurit terkekeh senang
sambil menjejalkan batang kemaluannya ke dalam mulut Keiko, tangan sang
prajurit menjambak rambut Keiko kemudian mengayunkan meriam di
selangkangannya, Duffhh Dufffhh, Duffhhh. Penis besar itu terayun-ayun
dengan kasar.
“H-moughh, Hh-mufhhhh…!! HMMPHHHHH….!!!”
Keiko mencakar paha sang prajurit ketika penis besar itu semakin
dalam mendeepthroatnya, siapa sangka cakaran Keiko justru membuat
prajurit Arab itu semakin garang. Penis besarnya semakin dalam lagi
mendeepthroat Keiko hingga ia termegap-megap kehabisan nafas, sesekali
sang prajurit mencabut penisnya agar Keiko dapat bernafas kemudian
kembali membenamkan batang penisnya mendeepthoat Keiko. Tangan kanan.
Ali menekan belakang kepala Keiko sementara tangan kirinya menjambak
rambut gadis cantik itu.
“Auhh, uhukkk, Cukup…, cuk-pppfhh… fffhhhh… Mmmhh”
“Good girllll…., Good Girllllll….!! Eat My Dick…YEAH…!!”
Ali semakin terlena mengayunkan batang penisnya sementara Keiko
mengernyitkan keningnya ketika penis ali bergerak kasar menodai kesucian
mulutnya. Lelehan lendir-lendir nafsu yang keluar dari mulut penis Ali
berbaur dengan air liur Keiko, sesekali terdengar suara lenguhan keras
Keiko ketika Ali membenamkan batang penisnya dalam-dalam ke dalam mulut
gadis itu hingga menusuk kerongkongannya. Setelah puas mendeepthroat
gadis cantik itu, sang prajurit mendudukkan Keiko di pinggiran jendela
tepat di samping sebuah senjata Ak-47 yang tergantung. Keiko yang masih
terbatuk menyambut ciuman sang prajurit, lidah Ali bermain-main didalam
rongga mulut gadis cantik itu, mengelus dan memijati lidah Keiko,
sementara sepasang tangannya merayapi tubuh moleknya, meremas payudara
Keiko dengan kasar
Tubuh Ali bersujud sambil menyibakkan paha Keiko agar mengangkang,
tangan Ali yang berbulu menahan paha mulus Keiko Kitagawa. Bola mata Ali
mendelik menyaksikan kemolekan selangkangan si gadis Jepang yang cantik
jelita itu.
“Ohhhhhhhh…. Tt-tunggu..A..li…,!!Ahhhhhhhh”
Keiko Kitagawa semakin merasa risih ketika dengan bernafsu sang
prajurit menciumi pahanya hingga gadis cantik itu mendesah panjang tak
kuasa menahan gejolak birahi ketika tangan Ali merayap naik mengelusi
pangkal pahanya sebelah dalam, ia terperanjat ketika jemari Ali
mengelusi bulu-bulu jembut yang tumbuh tipis menghiasi permukaan
Vaginanya, Ali tersenyum mesum sambil kembali menciumi paha Keiko
sebelah dalam yang sensitif, ciumannya terus merambat naik, berkali-kali
tangan Keiko berusaha menghalangi kepala Ali namun dengan kasar sang
prajurit menepiskan tangan gadis itu, mulut Ali berusaha mengejar
selangkangan Keiko Kitagawa, sementara Keiko berusaha menahan kepala Ali
yang mengejar sesuatu diselangkangannya, tangan Ali mencekal
pergelangan tangan keiko dan mulutnya menungkik mencaplok belahan Vagina
gadis cantik itu.
“Ahh-ahh, .AUHHH…!! Hssh.. Sssshhhh”
Tubuh Keiko tersentak bagaikan tersengat listrik tegangan tinggi
ketika mulut Ali berhasil menerkam selangkangannya, tanpa sadar Keiko
mendesis-desis menahan rasa nikmat. Permainan bibir dan lidah Ali
membuat keiko melayang terombang-ambing dalam pacuan birahi, sesekali
lidah Ali mengorek belahan vagina gadis itu hingga nafas keiko terasa
sesak, kemudian terpaksa merintih lirih ketika mulut Ali mengunyahi
vaginanya dengan rakus.
Tangan Keiko melayang berusaha meraih senapan Ak-47 yang tergantung
di samping jendela, sesekali gerakan tanganya tertahan di udara karena
rasa geli serta nikmat yang begitu menyengat ketika mulut sang prajurit
mengemuti bibir vaginanya sementara sepasang tangan Ali yang kasar
merayap mengelusi kemulusan pahanya. Tiba-tiba saja mulut Keiko
membentuk huruf O besar, matanya membeliak, tangannya yang hendak meraih
senapan itu jatuh di atas kepala Ali yang tengah menghisap-hisap
belahan vaginanya, kuku Keiko terbenam dikepala sang serdadu.
“Uu-uhh,Ahhhhhhhhhh.. Crrrr Crrrr Crrrrr……”
Seluruh bagian tubuh Keiko tersengat oleh rasa nikmat yang menghujam
ketika vaginanya berdesir hebat berdenyutan. Tubuh mulusnya mengejang
sesaat kemudian gemetar hebat ketika cairan kenikmatannya diseruput oleh
sang prajurit, suara rintihan kenikmatan berbaur dengan suara seruputan
penuh nafsu, di saat sang prajurit terlena menyeruput cairan gurih
itulah tangan kanannya kembali berusaha menggapai senapan Ak-47 yang
tergantung. Keiko sengaja menjepit kepala sang prajurit dengan sepasang
pahanya yang halus mulus sementara tangan kirinya membenamkan wajah Ali
dalam-dalam pada selangkangannya, sesuatu terayun di udara.
.“JEDAKKKK…!!”
Terdengar suara hantaman keras ketika dengan sekuat tenaga Keiko
menghantam kepala sang prajurit dengan senapan Ak-47 ditangannya, dengan
tumit, Keiko menendang dada sang prajurit hingga tubuh besar itu
terjengkang ke belakang..
“HOAHHHH……!!URhhhhh…!!.“
Ali melotot sambil memegangi kepala dan dadanya, matanya berkedip
beberapa kali menatap wajah gadis itu kemudian tertutup disertai
lenguhan panjang, berkali-kali Keiko menarik nafas panjang berusaha
mengisi rongga dadanya yang terasa sesak. Setelah berhasil menguasai
diri, dengan terburu-buru Keiko segera memunguti dan memakai pakaian
sang prajurit, setelah itu ia mengendap-ngendap kembali menuju tempat di
mana Ahmed terkapar pingsan, ditariknya pinggul Ahmed hingga menungging
kemudian dengan menggunakan bokong Ahmed sebagai pijakan Keiko
menggapai tembok bagian atas, dan hiahhhh…!! gadis cantik itu berjuang
mengangkat tubuh moleknya, untuk beberapa detik Keiko memperhatikan ke
bawah, HMMMM, landscape berumput yang agak miring, setelah
menimbang-nimbang sejenak akhirnya ia melompat turun kemudian berlari ke
arah hutan….
*******************************
Sementara itu di tempat lain…
Sebuah mobil berhenti di depan taman pribadi milik Ahmed yang
terletak di tengah kota, dua sosok tubuh molek melenggang menggairahkan
memasuki taman pribadi yang tertata dengan apik, empat orang prajurit
menghela nafas kesal ketika Hasan dan Halim menyuruh mereka untuk
berjaga di depan gerbang taman itu sementara mereka berlari kecil
mengejar Ayaka Komatsu dan Mihiro Taniguchi. Mihiro berbisik sambil
memeluk tubuh Ayaka dari sebelah belakang, entah apa yang dibisikkan
oleh Mihiro, Ayaka menatap dua orang pria Arab di hadapannya sambil
tersenyum dikulum.
“OUHHH….!! TOINKK….!!”
“Wwa-UHH….!! TOink..!!”
Dua buah benda di selangkangan Hasan dan Halim berkelojotan kemudian
mengejang ketika Mihiro menciumi batang leher Ayaka dari arah belakang.
Ciuman-ciuman Mihiro yang menggebu disambut rintihan-rintihan lirih
Ayaka yang membuat nafsu Hasan dan Halim semakin memuncak, wajah kedua
pria itu memerah menahan desakan nafsu birahi. Nafsu Hasan dan Halim
berkobar dashyat ketika Ayaka mengerlingkan ekor matanya dengan nakal
menggoda kedua orang pria Arab yang tengah melotot menyaksikan
pertunjukan panas itu, mata mereka mendelik menyaksikan tangan kiri
Mihiro menyusup masuk ke dalam kimono yang dikenakan oleh Ayaka,
kemudian bergantian Mihiro meremas-remas sesuatu di bagian
dadanya,sedikit demi sedikit Mihiro menyibakkan kimono Ayaka. Kedua
gadis cantik itu tertawa nakal menyaksikan Hasan dan Halim yang salah
tingkah, berdiri tersiksa di atas bara nafsu birahi di taman itu, Hasan
dan Halim berseru kagum ketika dengan gerakan yang gemulai Ayaka dan
Mihiro saling melepaskan pakaian yang melekat menutupi tubuh molek
lawannya.
“Hasan, Halim….kemarilah!!”
“Iya Nona, Iyaaa!” dengan semangat tinggi Hasan dan Halim menyahut,
mereka segera menghampiri Ayaka dan Mihiro, mata kedua orang pria Arab
itu tak pernah lepas merayapi tubuh molek yang kini sudah telanjang
bulat tanpa selembar benangpun menutupi tubuh mereka.
“Sekarang mari kita bermain!!”
“Kalian berlari dari ujung sini ke sana lalu kembali lagi ke sini jika sudah sampai di hadapan kami….”
“Segera lepaskan pakaian kalian…siapa yang lebih dahulu melepaskan pakaiannya akan mendapatkan hadiah istimewa dari kami!!”
Ayaka dan Mihiro saling bersahutan memberikan instruksi kemudian
duduk berdampingan di atas kursi panjang berwarna gading sambil
menyaksikan Hasan dan Halim yang bersiap untuk saling berlomba.
“Satu.., Dua…, TIGAA…!! MULAI..!!”
Mihiro berteriak keras memberikan aba-aba kepada Hasan dan Halim
kemudian kedua pria itu langsung berlari saling mendahului sementara
Ayaka dan Mihiro berteriak menyemangati mereka.
“Ayooo Hasannnn… Ayooo…..”
“Halimmmmm, jangan mau kalah Halimmmmm….!!”
Terdengar suara merdu Ayaka dan Mihiro yang tengah mengompori
perlombaan antara hasan dan Halim, saat tiba dihadapan Ayaka dan Mihiro
kedua orang pria Arab itu berlomba melepaskan pakaian yang mereka
kenakan. Hasan lebih cerdik dengan sekuat tenaga Hasan menjambret celana
dalamnya sendiri, terdengar suara keras BREEEETTTTT….!!!
“HOREEEEE…..!! saya menanggggg…saya yang menang nonaa!!” Hasan
berteriak sambil mengacungkan celana dalam robeknya yang sudah dekil
berwarna kekuningan, sementara Halim mengelus dadanya sendiri kemudian
menundukkan kepala ketika Ayaka dan Mihiro menghardiknya keluar dari
dalam taman pribadi yang terletak di tengah kota.
“Wahhh, penis kamu besar sekali Hasan”
“Wawww??…keras amat sihh??”
Mihiro dan Ayaka mengapit Hasan. Tangan Ayaka mengelusi batang penis
Hasan sementara Mihiro mengusapi dadanya yang berbulu lebat, tanpa
membantah Hasan segera menuruti perintah Ayaka dan Mihiro yang
menyuruhnya duduk di sebuah kursi panjang berwarna gading, kedua kaki
Hasan mengangkang lebar. Ayaka dan Mihiro duduk mengangkang
masing-masing di paha kanan dan kiri Hasan yang berbulu kemudian
menggesekkan selangkangan mereka seolah sedang memijati paha Hasan
dengan selangkangan mereka sementara tangan kedua gadis cantik itu
memainkan batang penis Hasan yang besar panjang.
“Ouugghhhh….!!”
Hasan mengeluh keenakan, jika Ayaka mengocoki batang penisnya maka
jemari Mihiro mengelusi buah zakarnya demikian juga sebaliknya, combo
kedua gadis itu membuat hasan mengerang nikmat, erangan Hasan disambut
oleh desahan-desahan Ayaka dan Mihiro yang menggairahkan. Aroma semerbak
tubuh mereka membuat Hasan semakin mabuk oleh birahinya yang memanas.
“Bagaimana Hasan, kamu suka??” Mihiro tersenyum sambil terus
menggerakkan selangkangannya mengeseki paha Hasan, sementara tangan
Hasan berkeliaran, menggerayangi tubuh Ayaka dan Mihiro.
“Suka..!! saya suka sekali Nona Mihiro…”
“Kalau suka harus bilang Apaaaa ??”Ayaka mencubit kecil hidung HAsan.
“Terima kasih Nona Ayaka, Terimakasih Nona Mihiro…!!
terimakasih…!!ARHHHHHH…. !!TERIMAHK KASIHHH….!!AUHH” Hasan berteriak
keras ketika tiba-tiba ayaka yang duduk dipaha kiri Hasan meremas buah
zakarnya dengan kuat, dengan bernafsu hasan merengkuh pinggang Ayaka.
“Wha-awwww…, he he he,Hasannn, oughhhh…” Ayaka terkekeh kegelian
ketika Hasan membenamkan wajahnya yang brewokan di antara belahan
payudara gadis cantik itu, dengan rakus Hasan mencumbui belahan
payudaranya kemudian melumat-lumat sepasang gunung semakin mengenyal,
membusung indah, Ayaka membusungkan dadanya menyambut cumbuan Hasan yang
menggeluti payudaranya.
“Adu-du-duhhh..! Owwww….!!ahhhhhh Hasannnnn, nikmatnyaaaa,
Auhhhhh…!!“ mulut Ayaka ternganga membentuk huruf A ketika Hasan
mengenyot puting susunya yang mengeras,
Sesekali Hasan membenamkan wajahnya pada belahan payudara Ayaka
sambil menjilat dan mencumbui belahan payudara gadis itu hingga Ayaka
mendesah dan merintih panjang. Dengan gerakan yang indah Mihiro turun
dari paha hasan, bintang JAV cantik itu berlutut di antara selangkangan
pria Arab itu. Mata Mihiro menatap tajam pada pasak besar di
selangkangan pria Arab itu perlahan kepalanya turun mengejar sesuatu di
selangkangan Hasan, tiba-tiba mulutnya menyergap benda itu, dicaploknya
benda yang sudah menegang maksimal itu.dengan kasar.
“WHOAAHHHHH..!! Nona MIHIROOOO…..!!HUNGGH..URHHH..!”
Mata Hasan mendelik ke bawah, ia mengeluh sambil menjambak rambut
Mihiro yang tengah asik menggeluti batang penisnya. Sungguh malang
batang penis Hasan menjadi korban pelampiasan nafsu Mihiro, dicapluk,
diemut, diciumi dengan bernafsu hingga mata Hasan mendelik – delik
nikmat, apalagi ketika Ayaka ikut bergabung dengan Mihiro menyiksa
batang penisnya yang besar panjang. Berkali-kali pria Arab itu mengeluh
nikmat ketika mereka bergantian mengulum-ngulum kepala penisnya, bahkan
dengan nakal kedua gadis itu mengigit-gigit kecil batang penis itu
hingga Hasan mengerang dalam nafsu yang menggelegak. Hasan menyandarkan
punggungnya ke belakang, wajahnya terangkat ke atas menatap indahnya
langit biru di atas sana, kedua kaki hasan yang berbulu mengangkang
lebar memberi kebebasan pada Ayaka dan Mihiro untuk menyantap dan
mencumbui batang penisnya yang besar panjang. Dengan modal sebatang
penisnya yang besar dan panjang itulah Hasan bagaikan seorang raja yang
tengah diservice oleh kedua orang wanita cantik itu, tangan Hasan
mengelusi rambut kedua gadis cantik itu, ia membiarkan Ayaka dan Mihiro
memainkan batang penisnya sepuas yang mereka mau…hingga akhirnya Hasan
memutuskan untuk menjadi tokoh yang lebih dominan dalam permainan yang
semakin memanas.
“Sini..Nona, ikut saya, saya jamin pasti nikmat…!!.”
Kini giliran Hasan yang memberikan perintah, Mihiro dan Ayaka menurut
, mereka ditarik ke dekat kolam air mancur ditengah taman itu, suara
gemericik air terdengar semakin indah diiringi suara tawa mereka.
“OWWWWW…..!!hi hi hi, achh, Hasannn” tiba-tiba Mihiro menjerit keras, bagaikan seekor hewan yang kelaparan
Hasan menerkam tubuh Mihiro, mereka berdua bergulingan di atas rumput
hijau, gulingan liar itu berhenti dalam keadaan Hasan menindih tubuh
Mihiro. Desahan Mihiro membuat Hasan semakin bernafsu menggeluti tubuh
mulus gadis itu. Erangan dan rintihan kenikmatan Mihiro terdengar saling
menyambung ditengah deru nafas hasan, bibir Hasan semakin ganas
mengecup, memanguti bibir Mihiro dengan rakus kemudian menjilat dan
menghisapi leher Mihiro hingga meninggalkan bekas-bekas hisapan.
Pangutan-pangutan Hasan yang panas semakin turun ke arah dada, untuk
beberapa saat lamanya hasan menatap keindahan sepasang bukit kembar
putih di dada Mihiro. Tangannya merayap mengelusi puncak payudara gadis
itu bergantian yang kiri dan yang kanan setelah meremas-remas payudara
Mihiro. Hap Hap Hap…mulut Hasan melumat-lumat payudara Mihiro, setelah
puas memanguti dan menghisap-hisapnya, Hasan segera mengambil posisi
bertempur, digeseknya belahan vagina Mihiro dengan kepala penisnya,
mirip seperti sedang menggesek kartu kredit, digeseknya berulang-ulang
hingga overlimit dan vagina Mihiro becek oleh cairan kewanitaannya.
“Hsssshhhhh… sssshhhhh….. ssssshhhhh” berulang kali Mihiro mendesis
kuat ketika kepala penis Hasan menekan kuat belahan vaginanya, Hasan
terus berusaha mendesakkan batang penisnya dengan paksa menguakkan
liang vagina Mihiro yang mungil, dengan kasar dihantam dan dibelahnya
liang vagina bintang JAV cantik itu hingga Mihiro menjerit kuat.
“AWWWWWW….!! AHHHHHHHHHHHHHH…..!!”
“Hihhhh….!!!Jrebbbbb- Blusssshhhhh..!!”
Dengan gemas Hasan menjejalkan batang penisnya kuat-kuat, tubuh
mungil Mihiro mengejang kemudian melenting hebat ketika benda di
selangkangan Hasan semakin dalam membelah vaginanya, BRESSSSHHHH…!!
BRESSSSHHHH…!! benda besar itu menyentak-nyentak dengan kasar..
“Ow-ow, Hasss…, Hasannnn pelan-pelann Aufffhhh…..!!OWAHHHH..!!” bola
mata Mihiro sampai terbalik hingga kelihatan putihnya saja ketika batang
besar itu menyodok dan memaku belahan liang vaginanya dalam-dalam..
“CROSSSHHH…. !! CROSSSSHHH…!! CROSSHHHH…!!“
“Ooo-waaaahhhh, Ahhh-Arrhhhh…, Amphunn AHHHHHH…!!”
Dengan bernafsu berkali-kali Hasan memakukan batang penisnya hingga
Mihiro memekik keras. Tubuh mihiro menggeliat dibawah tindihan tubuh
Hasan yang tengah berkutat mendesakkan batang penisnya pada cepitan
vagina Mihiro. Gadis cantik itu menjerit keras ketika penis Hasan yang
panjang terus membelah vaginanya hingga batang besar itu mentok
tertancap di dalam vagina si gadis cantik itu.
“Wowww ??!! gimana rasanya ?? “
Ayaka menatap selangkangan Mihiro, ada benda besar panjang yang
tertancap dengan sempurna di selangkangan bintang JAV cantik itu, ia
bertanya penasaran pada Mihiro yang kewalahan ketika batang besar itu
mulai bergerak mengocok-ngocok belahan vaginanya. Ayaka terpana
menyaksikan tubuh Mihiro yang terguncang dengan hebat disodoki oleh
batang penis Hasan.
“Auuhhh…!! Arrhhhh…., Mampus Aku, AHHHHHHHHHH….!!!oh-ohh OWWWWWW…..!!”
Ayaka tertawa kecil sambil meremas-remas payudara Mihiro yang
terguncang hebat ketika Hasan meyodoki belahan vaginanya hingga belahan
vagina Mihiro berteriak nyaring ketika ditumbuk oleh penis Hasan yang
besar panjang.
“BLUPHH…!! BLUPHHH..!! JREB-BLUPPPH….!!!”
“Ahhhhh….!! Awwwww……!! Nnnnnnnggghh…!! Auhhhh…..!!”
“Unn-nnhhhh.., creeeetttt… crrr… rrrttttt…..”
Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Hasan untuk merobohkan Mihiro.
Tubuh mulus Mihiro menggeliat hebat kemudian terkulai dengan nafas yang
berdengusan. Hasan mempergencar serangannya menghajar tubuh mulus
Mihiro terkapar tanpa daya dengan full power Hasan menghentak-hentakkan
batang penis besarnya menumbuk-numbuk liang vagina gadis cantik itu,
bibir vagina Mihiro termonyong-monyong ketika Hasan menarik penisnya dan
terlipat-lipat kedalam ketika Hasan menjejalkan penis besarnya dengan
paksa, sesekali Mihiro berusaha menggoyang pinggulnya menyambut
hentakan-hentakan batang penis Hasan. Ayaka mengecupi bibir Mihiro yang
tak henti-hentinya mendesah dan merintih lirih. Butiran keringat
melelehi tubuh Mihiro, nafas gadis itu berdengusan liar, matanya
membeliak menahan nikmat sementara mulutnya kembali membentuk huruf O
besar ketika penis besar hasan melesat meyodok-nyodok liang vaginanya.
Dengan gemas Hasan menangkap kaki mulus Mihiro yang melejang-lejang
kemudian mengangkangkan kedua kaki gadis itu mengangkang ke atas hingga
pinggulnya sedikit terangkat, terdengar deru nafas Hasan yang kembali
mengayunkan batang penisnya mencecar vagina Mihiro yang memar kemerahan.
Hasan terus memacu Mihiro, mencekoki gadis itu dengan kenikmatan
bertubi-tubi, memeras tenaga Mihiro habis-habisan.
“UNNGHHHHH… Crrrrr rrrttttttt…. Crrrrrrttttt”
Tubuh mulus Mihiro hanya sanggup menggelinjang lemah ketika cairan
vaginanya kembali diperas oleh penis Hasan yang masih menembaki celah
sempit itu dengan brutal, tiba-tiba saja dengan kasar Hasan mencabut
batang besarnya dari cepitan liang vagina Mihiro. Tangan hasan mengusap
lelehan lendir kenikmatan Mihiro yang berwarna putih kental meluap dari
celah vaginanya yang memar akibat disodok-sodok dengan kasar,
diremasinya selangkangan gadis cantik itu dengan lembut hingga Mihiro
mendesah-desah panjang, ia merasa tubuhnya serasa remuk disetubuhi oleh
pria kasar itu, kedua matanya terpejam, nafasnya terengah kecapaian,
buah dadanya bergerak turun naik seiring dengan desah nafasnya yang tak
beraturan, tubuh moleknya mengkilap indah dilelehi butiran keringat..
“Eee, Auhh…, Huuhhh Aaaaaaaaaa…..hh”
Ayaka tergagap ketika Hasan menggeram sambil menubruk tubuhnya, nafas
pria Arab itu berdengusan bagaikan seekor banteng yang kuat dan ganas,
tangan mungil Ayaka berusaha menahan tubuh besar itu, namun apalah daya
gadis cantik mungil seperti dirinya di tengah raungan birahi Hasan yang
yang dahsyat, tangan Hasan membelit tubuh Ayaka hingga Ayaka kesulitan
bernafas.
“Eshhhhhh-ah, ssshhh-ahh, Owwwww… Aduhhhh….!!” Tubuh mungil Ayaka
berontak ketika Hasan menggigit-gigit gemas puncak payudaranya, pria
Arab itu tidak peduli ketika Ayaka menjambak rambutnya, digelutinya
payudara Ayaka sebelah kiri sebelum berpindah menggeluti payudara Ayaka
sebelah kanan.
“Nona, Ohhh, Nona Ayakaaaa…..”
“HASANNN, Ouhhhh, Hasannnnnn….!!!”
Cumbuan liar Hasan semakin membuat Ayaka bergairah, Ayaka balas
memeluk hasan kemudian berguling ke samping untuk merubah posisi, kini
Ayakalah yang menindih tubuh Hasan. Vagina Ayaka bergeser ke atas
meneduhi wajah Hasan yang langsung melumat-lumat selangkangan Ayaka
dengan bernafsu, jeritan liar Ayaka disusul oleh geraman gemas Hasan
yang tengah asik mengemuti belahan bibir vagina gadis itu.
“Akhhhh, Gilaaaa…!! Ohhhh Enakkk.. Oh-Oh-Owwww….!!terusss… terusssshhhhh..!!”
Ayaka mendesak-desakkan vaginanya pada mulut Hasan yang tengah
melahap vaginanya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya karena tidak
sanggup menahan derita kenikmatan. Jerit dan erangan panjangnya yang
menggairahkan terdengar saling sambung menyambung menjadi satu, berbaur
bagaikan opera mesum yang menggairahkan. Di tengah raungan kenikmatan
Hasan mendorong tubuh Ayaka hingga jatuh ke belakang.
“Blukkk… UHHHHH….!!AWWWW…..!!”
Ayaka mengeluh ketika punggungnya terbanting di atas rerumputan yang
mengelilingi kolam air mancur itu, sepasang kakinya yang mulus tertekuk
mengangkang dengan pasrah,terdengar pekikan keras Ayaka ketika mulut
Hasan menerkam vaginanya yang tengah mengangkang, Ayaka menggeser-geser
pinggulnya berusaha menghindari rasa geli yang menyiksa di
selangkangannya. Mulut Hasan seperti seekor lintah terus menempel di
vagina Ayaka, sulit untuk dilepaskan.
“Emmmmmhhh, Hmmmmm…, Awwww, nnnhhhhh… Mmmmhhhh, Akssssshhhhhh, Ennnnnnnnnhhh!!!! crrrrrrr.. crreeetttt….. Srruccchhhh”
Sepasang kaki mulus Ayaka menjepit kepala Hasan kuat-kuat, gadis
cantik itu mengejang hebat sebelum akhirnya tergolek disertai rintihan
kecil, senyuman manis menghiasi wajah cantiknya, matanya menatap Hasan
yang mulai menempelkan kepala penisnya, mengulek-ngulek belahan
vaginanya.
“Aufffhhhh.. Ennnhhh, Afffhhhhhh…. OWAWWWWW….!!” jeritan keras Ayaka
mengiringi keberhasilan kepala penis besar Hasan yang membelah vagina
gadis itu yang peret.
“TAHANHASANNN….!! TAHAAkkhhhhhhh…. annnhhh.. ennnh”
mendengar jeritan Ayaka, Hasan malah melakukan sebaliknya,
dijebroskannya batang besar itu hingga tubuh Ayaka tersentak mengejang
hebat disertai erangan panjang gadis itu yang memilukan ketika dengan
gerakan liar penis Hasan membor jepitan vaginanya.
“BLUSSSHHHHHH…..!!”
Penis hasan bergerak kasar mendesak dan membelah paksa liang Ayaka
agar vagina mungil Ayaka bersedia menerima batang penisnya yang besar
panjang. Mata Ayaka melotot ketika benda di selangkangan Hasan
membongkar vaginanya dengan gerakan-gerakan yang liar penuh nafsu..
“NGGGGEEE-HEEEEHHH….!!MATI AKhuuu..,OWWW…!!”
Ayaka memekik, bersamaan dengan itu tubuhnya kelojotan tak menentu
ketika benda besar itu terbenam semakin dalam. Tanpa melepaskan kaitan
penisnya dari vagina Ayaka, Hasan mengambil posisi berlutut mengangkang
di atas kedua lututnya, diraihnya dan ditopangnya buah pantat Ayaka,
kini Ayaka dalam posisi digendong dari sebelah depan oleh Hasan,
sepasang kaki Ayaka bergelung membelit pinggang Hasan
Hasan tersenyum sambil membelai wajah Ayaka yang jelita, diciuminya
bibir Ayaka yang mendesah-desah sedari tadi, desahan Ayaka terdengar
semakin keras dan sering ketika Hasan memacu lembut liang vaginanya,
sesekali rintihan keras mengiringi tersentaknya tubuh molek gadis itu
ketika Hasan berkali-kali meluncurkan roket besar di selangkangannya.
“Enak…, enakkk Ohh Hasannnn, enak sekaliiiii…. Utsshh, Crrrr Crrrrr…..”
Pria Arab itu mengecup kening Ayaka yang tengah dihantam rasa nikmat.
Kini dengan gerakan yang lembut hasan memacu penis besarnya sambil
mengumpulkan kembali tenaga untuk melakukan penyerangan lebih lanjut,
kedua tangannya meremas-remas bongkahan buah pantat Ayaka, didesakkannya
batang besar itu hingga Ayaka mendesah panjang sambil mendongkakkan
kepalanya ke atas. Terkadang terdengar suara jeritan kecilnya. Ketika
batang Hasan mengaduk-ngaduk lembut belahan vaginanya.
“Ugghh…!! Ugghhh..!! Ah-ah-ahh..!!! OW-AWWWWWWW….!!!”
Tiba-tiba saja tubuh Ayaka tersentak-sentak keatas dengan kuat dan
semakin kuat, jeritannya melengking, pentungan besar di selangkangan
pria Arab itu bergerak semakin cepat dan lebih cepat lagi mengocoki
belahan vaginanya. Tangan Ayaka berkalung pada leher Hasan, ia berusaha
mencari pegangan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya yang
terlompat–lompat hebat di atas batang penis Hasan yang besar panjang.
“Clep-clepp-clep-clepp…!!Blossshhhhhh…. Blllppppphhhh”
Dengan kekuatan penuh penis Hasan melesat menyerang vagina Ayaka yang
mungil, dihajarnya celah sempit itu hingga Ayaka merengek nikmat
menahan sodokan-sodokan batang penis Arab yang besar panjang,
disodokinya celah vagina Ayaka hingga gadis itu menjerit setinggi
langit.
“OWWWWW…!! Crrrr.. Crrrrttthhhhh Srrrrruchhhhh….”
“Dhubbb.. Dhubbbb.. Dhubbbbbb….!!”
Suara batang penis Hasan yang tengah menyodok belahan vagina. Keluhan
Ayaka semakin sering terdengar, mengaduh, mengerang dan merengek-rengek
kecil ditengah gerakan batang penis Hasan yang melesat prima terus
membelahi liang vaginanya. Lidah Hasan terayun-ayun menjilati lelehan
keringat di leher Ayaka, dengan gerakan yang lemah Ayaka mencoba
menghempas-hempaskan vaginanya berusaha melakukan perlawanan. Gerakan
persetubuhan antara Hasan dan Ayaka terlihat begitu indah, seorang pria
berwajah beringas dengan seorang gadis cantik bertubuh mungil yang
kewalahan menghadapi persetubuhan yang begitu liar dan ganas..
“Plefffhh.. Pleefffhhh… Plefffhhhh….”
Cukup lama ‘meriam’ besar di selangkangan Hasan terus membombardir
liang vagina gadis cantik itu, memaksa Ayaka berkali-kali menjerit
menikmati puncak klimaks sebelum akhirnya berdentum keras di dalam
cepitan vaginanya. Ayaka merintih, Hasan mendekap tubuhnya dengan kuat
bagaikan seekor pyton yang hendak meremukkan tubuh mangsanya. Sodokan
batang penisnya semakin cepat dan cepat, dalam ketidak berdayaannya
Ayaka mendesah panjang, vaginanya kembali berdenyutan dengan nikmat.
“Ahhhhhhhhhhhhhh Crrr Crrrrr…..”
“Kecrotttt… Croootttt…Cruooooottthhhh..!!!.”
Bersamaan dengan meledaknya cairan vagina Ayaka, batang penis Hasan
juga menyemburkan lendir-lendir kenikmatan. Hasan tersenyum puas sambil
melumati bibir Ayaka, dengan santai Hasan mencabut batang penisnya dari
jepitan celah vagina Ayaka. Pria itu membaringkan tubuh Ayaka di atas
rerumputan, ia sendiri berbaring dalam posisi mengangkang di samping
tubuh gadis cantik itu yang tergolek lemas. Perlahan-lahan Miriho
merangkak menghampiri Ayaka, ia tertawa sambil menundukkan kepalanya
menghisapi puncak payudara Ayaka yang bergerak turun naik seirama
dengan desah nafasnya, kedua gadis cantik itu kembali bergelut dengan
liar, saling mendesak-desakkan selangkangan mereka pada selangkangan
lawannya, lumayan lama Ayaka dan Mihiro saling bergelut hingga butiran
keringat semakin membanjir melelehi tubuh molek mereka yang tengah
mengumbar nafsu birahi.
“Ah-ah, Ayakaa…Emmmhhh…!!.Crrrr…crrrrr…..”
“Mm-Mihirooo.. Mmmhhh…!! Serrrrrrrr.. Crrrtttttt…..”
Kedua gadis cantik itu mengejan kuat sambil mendesah panjang ketika
puncak klimaks berdenyutan memeras cairan madu Ayaka dan Mihiro, desah
nafas mereka memburu kencang saling bersahutan di tengah suara gemercik
air mancur. Ayaka dan Mihiro merangkak, mereka mengepung selangkangan
Hasan yang mendesah nikmat ketika keduanya berlomba mengulum dan
menjilati batang penisnya yang kini terkulai keenakan dipermainkan oleh
kedua gadis itu.
***************************
Di tengah hutan…
Sesosok tubuh molek berlari berusaha menyelamatkan diri, ia terus
berlari hingga kelelahan, dengus nafasnya berhembusan tak teratur,
tiba-tiba saja ia menengok ke arah samping kanan belakang.
“AHHHHHHHHHHHHH…..!!” Keiko Kitagawa berseru keras karena terkejut, detak jantungnya berpacu dengan deru nafasnya.
Berbarengan dengan seruan Keiko…Yohana ikut berteriak keras…HUAAAAWWWW!!
Apakah yang membuat Keiko dan Yohana berbarengan berteriak kaget??
Yohana =รจ Kaget karena melihat jam dinding yang sudah di atas jam 12, ia langsung melompat keatas tempat tidur… ZZZ ZZZ ZZZZ….
Bersambung...